teamwork

Teamwork & TeamBuilding

Team building dan teamwork adalah dua konsep yang saling berhubungan erat dalam membentuk fondasi kesuksesan tim atau kelompok kerja. Team building berfokus pada pengembangan kekompakan, komunikasi, dan kepercayaan antar anggota tim, sementara teamwork lebih menekankan pada kolaborasi efektif dalam mencapai tujuan bersama. Kedua elemen ini tidak hanya saling melengkapi, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap produktivitas dan efektivitas kerja tim.

Mengapa pelatihan team building dan teamwork sangat penting bagi perusahaan? Program pelatihan ini mampu meningkatkan sinergi dan kinerja tim, memperkuat hubungan antar anggota, serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. Untuk merencanakan pelatihan Team Building atau Teamwork yang efektif dan terstruktur, silakan hubungi kami melalui Hotline di +62 811-140-996.

Program pelatihan team building dirancang untuk meningkatkan kohesivitas tim kerja, yang ditandai dengan terciptanya sikap saling percaya, kemampuan menyelesaikan masalah, serta komunikasi intensif antar anggota tim. Melalui kegiatan ini, setiap anggota akan memahami peran masing-masing dalam menghadapi tugas dan tantangan, serta bekerja sama dalam membangun tim yang solid. Program ini menggunakan permainan eksperimental, baik di dalam maupun di luar ruangan, untuk membangun kekompakan dan kinerja tim secara efektif.

Teamwork dan Team Building Training Program adalah salah satu dari berbagai pelatihan pengembangan sumber daya manusia yang difasilitasi oleh HEXs Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Highland Camp, yang terletak di punggungan barat daya Gunung Paseban dan kawasan pegunungan Halimun, menjadikannya lokasi ideal untuk pelatihan berbasis alam.

Dengan pendekatan Experiential Learning, program ini memungkinkan pembelajaran secara holistik melalui pengalaman langsung sebagai metode pendidikan dan pengembangan SDM. Selain Teamwork dan Team Building, program lain yang ditawarkan mencakup Character Building, Leadership, serta berbagai kegiatan berbasis edukasi lainnya.

Memahami Hubungan Antara Team Building dan Teamwork

Team building dan teamwork adalah dua istilah yang sering dianggap berbeda, namun sebenarnya merupakan bagian dari satu proses yang saling berkesinambungan. Beberapa pendapat menyatakan bahwa team building dan teamwork adalah dua konsep yang berdiri sendiri tanpa hubungan sebab-akibat. Namun, pandangan lain menyebutkan bahwa keduanya sejatinya serupa, dengan hanya perbedaan pada istilah yang digunakan.

Menurut Johnson dan Johnson (2000), sebuah tim adalah kumpulan struktur hubungan interpersonal yang bertujuan mencapai tujuan bersama. Henderson (2002) menambahkan bahwa sebuah tim terdiri dari sekelompok individu yang bekerja sama, di mana kesuksesan setiap anggota bergantung pada kesuksesan keseluruhan tim. Sementara itu, Johnson (2000) juga menyatakan bahwa teamwork merupakan cara penting untuk meningkatkan efektivitas organisasi.

Pengertian Teamwork dan Pentingnya dalam Organisasi

Teamwork adalah sekumpulan keterampilan yang perlu dikembangkan melalui latihan berkelanjutan (Levi, 2001). Johlke (2002) menambahkan bahwa teamwork adalah upaya dua orang atau lebih yang bekerja sama menuju tujuan bersama, membagi waktu, bakat, dan pengetahuan, serta menggunakan metode yang sesuai bagi seluruh anggota tim.

Teamwork juga mencerminkan kemampuan individu untuk bekerja sama dengan baik demi mencapai tujuan tim. Anggota tim harus dapat berpartisipasi aktif, merasakan kepuasan, serta memiliki ciri-ciri seperti tujuan yang jelas, pemahaman akan peran dan tugas, kepercayaan, dukungan, serta tanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas untuk mencapai tujuan bersama. Dejanaz (2006) menyebutkan bahwa sebuah tim adalah sekelompok individu yang bekerja giat untuk meraih sasaran bersama, dengan kerja sama yang baik, menikmati prosesnya, dan menghasilkan kualitas tinggi. Pendapat lain dari Fancies dan Young (2003) menekankan hal serupa.

Menurut Hughes (1988), teamwork terdiri dari orang-orang yang mampu bekerja sama dalam satu tim, di mana setiap individu memiliki kedudukan yang sama penting dalam organisasi, dan semua berhubungan melalui seorang pemimpin yang ditetapkan.

Aspek Dinamika Kerja Sama Tim

Salah satu aspek penting dalam dinamika kerja sama tim adalah peran dan cara interaksi antar anggota dalam melaksanakan tugas. Setiap anggota tim memiliki peran penting seperti memberikan informasi, mencari informasi, memprakarsai tindakan, menetapkan standar atau aturan, menjelaskan, merangkum, dan menguji kesepakatan. Aktivitas ini biasanya dilakukan melalui pertemuan, rapat, dan diskusi. Melalui rapat dan pertemuan, anggota tim dapat berbagi informasi, memperoleh wawasan baru, menghasilkan ide-ide segar, menganalisis dan memecahkan masalah, mencapai kesimpulan, menjelaskan masalah atau tujuan, serta menghimpun dukungan untuk tindakan lebih lanjut (Spiegel, 1994).

Penerapan Team Building dan Teamwork dalam Membangun Kerja Sama Tim yang Solid

Kerja sama tim (teamwork) adalah elemen krusial yang tidak bisa diabaikan. Teamwork tidak akan tercapai jika setiap anggota tim tidak memiliki kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama. Oleh karena itu, keterampilan dasar seperti menghargai orang lain, memperluas wawasan, mengungkapkan ide dan pendapat, serta kemampuan bernegosiasi menjadi sangat penting dalam menciptakan kolaborasi yang efektif.

Team building, di sisi lain, adalah proses membentuk tim dari awal. Tim ini terdiri dari individu-individu yang mungkin belum pernah bekerja sama sebelumnya. Proses ini membutuhkan waktu dan komitmen karena membangun tim yang solid bukanlah hal yang mudah. Setelah tim terbentuk melalui proses team building, teamwork akan mulai terbentuk secara alami dalam tim yang sudah terbangun.

Teamwork hanya bisa ada setelah tim dibangun melalui team building. Dalam proses ini, komitmen setiap individu, kerja sama, serta sikap saling peduli dan tolong-menolong sangat diperlukan untuk menciptakan tim yang solid dan efektif.

Pada intinya, team building dan teamwork adalah dua komponen berbeda, tetapi saling terhubung dan bersinergi. Teamwork tidak akan terbentuk tanpa adanya team building, karena tidak mungkin terjadi kerja sama tim tanpa tim yang dibentuk terlebih dahulu. (Sumber: Anna Febrianty Setianingtyas dan Marcham Darokah)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Teamwork

Menurut Hackman (2000), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan teamwork, di antaranya:

  1. Tujuan dan Arah yang Jelas Setiap tim membutuhkan tujuan yang jelas untuk memfokuskan energi dan mengevaluasi kinerja mereka. Dengan arah yang tegas, tim lebih mudah mencapai hasil optimal.
  2. Kepemimpinan yang Baik Seorang pemimpin yang efektif mampu mengatur hubungan internal dan eksternal tim serta mengarahkan mereka menuju tujuan bersama.
  3. Tugas yang Sesuai Tugas yang diberikan harus sesuai dan cukup kompleks agar memotivasi anggota tim untuk berupaya mencapai target yang telah ditentukan.
  4. Lingkungan yang Saling Mendukung Tim memerlukan lingkungan yang mendukung, di mana anggotanya memiliki kekuatan dan kewibawaan untuk membuat dan melaksanakan keputusan bersama.
  5. Tanggung Jawab Setiap anggota tim harus mampu menghadapi tantangan, yang pada akhirnya meningkatkan semangat dan rasa bangga dalam menyelesaikan tugas.
  6. Kemampuan Komunikasi yang Baik Anggota tim harus mampu berkomunikasi dengan baik satu sama lain, mencegah terjadinya miskomunikasi yang dapat mengganggu kerja tim.
  7. Hubungan Interpersonal Hubungan yang baik antar anggota tim, kemampuan menyelesaikan konflik, dan perhatian terhadap satu sama lain menciptakan rasa kebersamaan dalam tim.

Sementara itu, menurut Dejanaz (2006), beberapa faktor lain yang memengaruhi efektivitas tim atau kelompok kerja adalah:

  1. Tujuan yang Jelas Ketidakjelasan tujuan sering menjadi penyebab utama kegagalan tim. Saat tujuan dinyatakan dengan jelas, anggota tim lebih termotivasi untuk terus maju, bahkan saat menghadapi tantangan.
  2. Struktur Tim yang Mendukung Struktur yang mendukung melibatkan penetapan peran, tanggung jawab, keterampilan, stabilitas, serta skala tim yang proporsional. Peran kepemimpinan juga harus jelas dalam struktur tersebut.
  3. Dukungan yang Kuat Kurangnya dukungan organisasi, seperti pelatihan, pemantauan, dan diskusi rutin, dapat menyebabkan kegagalan tim. Dukungan ini penting untuk memastikan anggota tim dapat mengeksplorasi kemampuan mereka secara optimal.
  4. Hubungan Internal yang Positif Ketegangan dalam hubungan antar anggota, yang sering disebabkan oleh perilaku buruk, perebutan kekuasaan, dan kurangnya kepercayaan, dapat memengaruhi efektivitas tim. Oleh karena itu, hubungan internal yang positif sangat penting.

Aspek-aspek kerjasama tim

Karakteristik Teamwork

Hitt (2002) menyatakan bahwa karakteristik teamwork meliputi:

  1. Persetujuan Umum atas Harapan Tinggi untuk Tim
    Anggota tim harus memiliki ekspektasi yang sama terkait performa tinggi yang diharapkan dari tim.
  2. Komitmen terhadap Tujuan
    Bersama Setiap anggota tim harus memiliki komitmen kuat terhadap tujuan yang telah ditetapkan bersama.
  3. Tanggung Jawab atas Pekerjaan
    Tanggung jawab bersama atas pekerjaan yang harus diselesaikan adalah kunci sukses dalam teamwork.
  4. Kejujuran dan Komunikasi Terbuka Komunikasi yang jujur dan terbuka mendorong kepercayaan dan kerjasama yang lebih efektif.
  5. Akses Informasi yang Terbuka
    Semua anggota tim harus memiliki akses penuh terhadap informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
  6. Iklim Kepercayaan
    Tim yang sukses dibangun di atas dasar saling percaya antar anggotanya.
  7. Pengaruh Terhadap Keputusan
    Setiap anggota harus merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi hasil dan arah yang diambil tim.
  8. Dukungan terhadap Keputusan
    Setelah keputusan diambil, semua anggota tim harus mendukung dan menjalankan keputusan tersebut.
  9. Pendekatan Win-Win untuk
    Pengendalian Konflik Setiap konflik yang muncul harus diselesaikan dengan pendekatan yang menguntungkan semua pihak.
  10. Fokus pada Proses dan Hasil
    Tim yang efektif harus fokus pada proses kerja yang terorganisir dan hasil yang diharapkan.

 Huszczo (1999) memperluas karakteristik ini dengan memberikan penekanan pada:

  1. Tujuan yang Jelas Arah tim harus jelas dan relevan dengan tujuan organisasi yang lebih luas.
  2. Bakat dan Keterampilan yang Sesuai
    Setiap anggota tim harus memiliki bakat dan keterampilan yang melengkapi kebutuhan tugas tim, serta dorongan untuk terus berkembang.
  3. Komitmen terhadap Tugas
    Anggota harus memahami dan berkomitmen terhadap tugas yang diberikan, dengan kejelasan kontribusi individu.
  4. Pelaksanaan yang Efektif
    Tim harus mampu melaksanakan tugas secara efektif melalui pertemuan yang terstruktur, pengambilan keputusan yang baik, dan penyebaran informasi yang efisien.
  5. Hubungan Interpersonal yang Baik
    Komunikasi yang lancar dan pemecahan konflik yang efektif sangat penting untuk menciptakan dukungan dan kepedulian antar anggota.
  6. Sistem Penguatan yang Efektif
    Penguatan dalam bentuk apresiasi diperlukan untuk meningkatkan motivasi dan perilaku kerja tim.
  7. Hubungan Eksternal yang Kuat
    Tim harus menjalin hubungan eksternal yang baik dengan unit lain di organisasi serta mengenali peluang dan ancaman dari lingkungan luar.

Menurut Henderson dan Molloy (2001), tim yang sukses memiliki tiga tema utama:

  1. Misi dan Prestasi yang Tinggi
    Anggota tim memiliki komitmen tinggi terhadap prestasi pribadi dan kesuksesan tim.
  2. Pengetahuan akan Kebutuhan untuk Sukses
    Tim memahami langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.
  3. Penghargaan dan Dukungan
    Penghargaan atas kontribusi individu diberikan, dan anggota tim merasa didukung dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Selain itu, menurut Ends dan Page (1977), lima aspek utama yang perlu direncanakan dalam teamwork adalah:

  1. Penetapan tujuan kinerja tim,
  2. Perencanaan kerja,
  3. Negosiasi aturan,
  4. Penetapan kriteria kinerja, dan
  5. Perencanaan umpan balik kinerja.

Kebutuhan Teamwork

Muhammad (2005) mengidentifikasi lima aspek utama yang dibutuhkan untuk memastikan kesuksesan dalam perkembangan teamwork:

  1. Tujuan dan Arah yang Jelas.
    Tim memerlukan tujuan yang jelas untuk memusatkan perhatian mereka, memastikan fokus yang tepat, dan sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja tim secara berkelanjutan.
  2. Kepemimpinan yang Baik.
    Pemimpin tim bertanggung jawab mengelola hubungan internal dan eksternal tim, serta memandu tim menuju pencapaian tujuan bersama. Kepemimpinan yang efektif menjadi landasan penting dalam menyelaraskan upaya semua anggota tim.
  3. Tugas yang Sesuai dengan Prinsip Teamwork.
    Tugas yang diberikan kepada tim harus cukup kompleks, penting, dan menantang sehingga membutuhkan upaya kolaboratif. Tugas-tugas ini tidak boleh diselesaikan secara individual, sehingga mendorong sinergi antar anggota tim.
  4. Sumber Daya yang Memadai.
    Tim membutuhkan sumber daya yang mencakup peralatan, pelatihan, dan personel yang memadai untuk mendukung penyelesaian tugas. Tanpa dukungan yang cukup, perkembangan teamwork akan terhambat.
  5. Lingkungan Organisasi yang Mendukung.
    Lingkungan kerja yang mendukung sangat penting bagi keberhasilan tim. Organisasi harus menyediakan fasilitas, kebijakan, dan budaya yang memungkinkan tim untuk berkembang dan bekerja secara efektif.

Aspek untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Tim

Kemampuan teamwork yang efektif sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Dejanaz (2006) menyebutkan beberapa aspek kunci yang dapat meningkatkan kemampuan kerjasama tim:

  1. Memiliki Tujuan yang Jelas.
    Setiap anggota tim perlu memahami dan memiliki tujuan yang jelas agar dapat bekerja dengan fokus dan arah yang sama.
  2. Memahami Tugas dan Peran di dalam Tim.
    Kejelasan mengenai tugas dan peran masing-masing anggota sangat penting untuk memastikan bahwa setiap individu tahu apa yang diharapkan dari mereka dalam konteks tim.
  3. Saling Percaya dan Mendukung.
    Kepercayaan antar anggota tim menjadi fondasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung kolaborasi.
  4. Mampu Berpartisipasi di dalam Tim.
    Setiap anggota harus aktif berkontribusi dalam diskusi dan pengambilan keputusan, sehingga menciptakan rasa memiliki terhadap hasil kerja tim.
  5. Bertanggung Jawab terhadap Tim.
    Setiap anggota tim harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas dan komitmen untuk mencapai tujuan tim secara kolektif.

Mulyana (2000) menambahkan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi pada kinerja tim yang efektif meliputi:

  1. Sasaran Bersih.
    Tujuan yang terukur dan jelas menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kinerja.
  2. Rangsangan Kerja.
    Insentif dan motivasi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas tim.
  3. Potensi Pertumbuhan Profesional.
    Kesempatan untuk berkembang dalam karier juga berperan dalam meningkatkan motivasi anggota tim.
  4. Arah dan Kepemimpinan.
    Pemimpin yang baik memberikan arahan yang tepat dan mendukung setiap anggota tim dalam menjalankan perannya.
  5. Kepercayaan Timbal Balik.
    Membangun kepercayaan di antara anggota tim membantu menciptakan hubungan interpersonal yang solid.
  6. Komunikasi yang Baik.
    Komunikasi efektif di dalam dan di luar tim sangat penting untuk kelancaran kolaborasi.
  7. Stabilitas dan Keamanan Organisasi. Lingkungan yang stabil dan aman memberikan dukungan bagi tim untuk berfungsi secara optimal.
  8. Sumber Daya yang Cukup.
    Memastikan bahwa tim memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan akan mempermudah pencapaian tujuan.

Dyer (2001) juga mengidentifikasi aspek-aspek penting lainnya dalam meningkatkan kemampuan teamwork:

  1. Anggota Tim Memiliki Tujuan dan Nilai Bersama.
    Kesamaan tujuan dan nilai meningkatkan kohesi tim.
  2. Adanya Saling Komunikasi dan Partisipasi.
    Komunikasi terbuka dan partisipasi aktif dari semua anggota sangat penting dalam mencapai hasil yang diinginkan.
  3. Pemimpin yang Mendukung Tim. Pemimpin yang mampu memberikan dukungan dan bimbingan berkontribusi terhadap pengembangan tim yang efektif.
  4. Konstruktif Penanganan Perbedaan.
    Kemampuan untuk mengelola perbedaan secara konstruktif dapat memperkuat dinamika tim.
  5. Struktur yang Konsisten.
    Memiliki struktur yang jelas terkait tujuan, tugas, dan peran individu dalam tim juga merupakan kunci keberhasilan.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, organisasi dapat menciptakan tim yang solid dan efektif, siap menghadapi tantangan bersama.

Aktivitas Program Pelatihan Team Building dan Teamwork

teambuilding

Program pelatihan team building dan teamwork dengan pendekatan experiential learning sebagian besar dilakukan di alam terbuka dan berbasis petualangan. Alam berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif untuk membangun kepercayaan diri, keterampilan kerja tim, komunikasi efektif, kepemimpinan, rasa tanggung jawab, serta kemampuan penyelesaian masalah.

Tujuan Program Pelatihan

Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat keterampilan dan kerjasama antar anggota tim dalam organisasi. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja tim, menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, serta mendorong produktivitas.

Aktivitas Utama dalam Pelatihan

  1. Ice-Breaking
    Aktivitas perkenalan ini bertujuan untuk menghilangkan ketegangan dan membantu peserta saling mengenal. Kegiatan interaktif ini membangun ikatan antar anggota tim, memperkuat rasa kebersamaan, dan memfasilitasi kolaborasi di masa mendatang.
  2. Latihan Pemecahan Masalah
    Tim dihadapkan pada berbagai tantangan yang harus dipecahkan bersama. Latihan ini melatih anggota tim dalam mencari solusi yang efektif, berpikir kreatif, dan berkolaborasi untuk mengatasi hambatan yang muncul di lingkungan kerja.
  3. Pengembangan Kemampuan Komunikasi
    Kegiatan yang mendorong peserta untuk mendengarkan dengan aktif dan berempati sangat penting. Simulasi konflik dan kolaborasi sering diterapkan untuk membantu anggota tim mengatasi tantangan realistis serta memperkuat keterampilan mereka dalam menyelesaikan konflik secara positif.
  4. Penentuan Nilai dan Visi
    Bersama Anggota tim diberdayakan untuk mengidentifikasi tujuan bersama dan membangun kesamaan visi. Hal ini menciptakan semangat dan motivasi yang sama dalam tim, menjaga komitmen terhadap tujuan perusahaan.
  5. Aktivitas Kolaboratif dan Interpersonal
    Berbagai kegiatan yang mencakup aspek komunikasi dan kolaborasi membantu menciptakan tim yang kuat. Setiap anggota tim dapat memberikan kontribusi maksimal sesuai keahlian dan peran masing-masing.

Manfaat Program Pelatihan

Dengan menggabungkan aktivitas yang berfokus pada aspek interpersonal dan kolaboratif, program pelatihan team building dan teamwork terbukti efektif dalam menciptakan tim yang solid dan terpadu. Kolaborasi yang baik tidak hanya meningkatkan kinerja individu tetapi juga meningkatkan keberhasilan organisasi secara keseluruhan.


Simpulan Team Building dan Teamwork

Team building dan teamwork adalah dua konsep yang berbeda namun saling berkaitan.

  • Team building merupakan proses pengembangan tim yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan membangun kepercayaan antar anggota. Proses ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti:
    – Mengadakan kegiatan yang menyenangkan
    – Melakukan brainstorming
    – Berlatih memecahkan masalah bersama
  • Teamwork, di sisi lain, adalah proses kerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan yang sama. Teamwork membutuhkan:
    – Komunikasi yang baik
    – Kepercayaan antar anggota
    – Kerja keras dari semua anggota tim

Ketika teamwork berjalan dengan baik, tim dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien.

Tabel Perbandingan Team Building dan Teamwork

AspekTeam BuildingTeamwork
DefinisiProses membangun timProses bekerja sama dalam tim
TujuanMeningkatkan komunikasi, membangun kepercayaan, dan mengembangkan timMencapai tujuan yang sama
CaraMengadakan kegiatan menyenangkan, brainstorming, berlatih memecahkan masalahKomunikasi yang baik, kepercayaan, kerja keras dari semua anggota tim
ManfaatMeningkatkan kinerja tim, kepuasan kerja, mengurangi stresMencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien

Team building dan teamwork adalah elemen penting untuk kesuksesan tim. Team building membantu tim berkembang dan bekerja lebih efektif, sedangkan teamwork memungkinkan tim mencapai tujuannya secara optimal. Keduanya harus diterapkan secara sinergis untuk mencapai hasil yang maksimal dalam sebuah organisasi.

FAQ

Q : Apa perbedaan antara team building dan teamwork?

A : Team building adalah proses untuk mengembangkan tim dan meningkatkan komunikasi serta kepercayaan antar anggota, sedangkan teamwork adalah proses kerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan yang sama. Keduanya saling berkaitan dan penting untuk kesuksesan tim.

Q : Mengapa komunikasi yang baik penting dalam teamwork?

A : Komunikasi yang baik membantu anggota tim untuk berbagi informasi, mendiskusikan ide, dan menyelesaikan masalah bersama. Hal ini mengurangi risiko kesalahpahaman dan memastikan bahwa semua anggota tim selaras dengan tujuan yang ingin dicapai.

Q : Apa saja karakteristik utama dari teamwork yang efektif?

A : Karakteristik utama dari teamwork yang efektif meliputi:
– Komitmen terhadap tujuan bersama
– Komunikasi terbuka dan jujur
– Kepercayaan antar anggota
– Tanggung jawab yang jelas
– Dukungan untuk keputusan yang diambil

Q : Apa aktivitas umum dalam program pelatihan team building?

A : Aktivitas umum dalam pelatihan team building meliputi kegiatan perkenalan (ice-breaking), latihan pemecahan masalah, simulasi konflik, dan kegiatan outdoor yang mendorong kerja sama dan komunikasi antar anggota tim.

Q : Faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan teamwork dalam sebuah tim?

A : Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan teamwork antara lain:
– Tujuan dan arah yang jelas
– Pemimpin yang baik
– Tugas yang sesuai
– Lingkungan yang saling mendukung
– Kemampuan komunikasi yang baik antar anggota tim

Q : Kemana jika ingin melakukan pelatihan teambuilding atau teamwork?

A : Anda dapat menghubungi nomor kontak HEXs Indonesia di +62 811 140 966 untuk konsultasi atau merencanakan pelatihan teambuilding atau teamwork


Home » Blog » Teamwork & TeamBuilding